Beranda | Artikel
Tafsir Tauhid dan Syahadat Laa Ilaaha Illallah
Kamis, 20 Januari 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin

Tafsir Tauhid dan Syahadat Laa Ilaaha Illallah adalah ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Fathul Majid Syarh Kitab At-Tauhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada Rabu, 16 Jumadil Akhir 1443 H / 19 Januari 2022 M.

Kajian Tentang Tafsir Tauhid dan Syahadat Laa Ilaaha Illallah

Saat ini kita sampai pada باب تفسير التوحيد وشهادة أن لا إله إلا الله (Bab Tafsir Tauhid dan Syahadat Laa Ilaaha Illallah). Pada bab ini disebutkan penjelasan hakikat tauhid dan juga penjelasan makna Laa Ilaaha Illallah. Ini adalah penggandengan penunjuk atas apa yang ditunjukkan.

Jika ada yang bertanya, “Bukankah telah terdahulu di awal kitab tauhid ini penyebutan ayat-ayat yang menjelaskan makna dari Laa Ilaaha Illallahdan apa saja yang terkandung dari tauhid, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ…

“Dan Tuhanmu telah menetapkan bahwa janganlah kalian beribadah kecuali hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” (QS. Al-Isra`[17]: 23)

Kalau seandainya tafsiran dari tauhid sudah dijelaskan, maka apa faedah penyebutan bab ini secara tersendiri?

Maka dijawab oleh Beliau bahwasanya ayat-ayat yang disebutkan di dalam bab ini terdapat tambahan penjelasan tentang kekhususan, untuk makna kalimat ikhlas dan apa yang ditunjukkannya berupa tauhid ibadah.

Jadi bab ini dibuat secara tersendiri disebabkan karena terdapat penjelasan tambahan tentang tauhid, terutama menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya yang paling berhak untuk diibadahi.

Dan di dalam ayat-ayat yang nanti disebutkan dalam bab ini terdapat sanggahan atas siapa saja yang bergantung kepada para Nabi dan orang-orang shalih yang sudah meninggal, ia berdoa kepada para Nabi dan orang-orang shalih tersebut, karena hal itulah yang menjadi sebab turunnya sebagian ayat-ayat yang ada di dalam bab ini. Seperti ayat yang pertama:

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ…

“Katakanlah: ‘Berdoalah kalian kepada yang kalian sembah selainNya.`” (QS. Al-Isra`[17]: 56)

Kebanyakan para ahli tafsir menafsirkan bahwa ayat ini turun di dalam perkara orang-orang yang menyembah Nabi Isa dan Ibu beliau, Uzair dan para malaikat. Padahal Allah telah melarang hal tersebut dengan pelarangan yang sangat keras. Sebagaimana di dalam ayat ini terdapat ancaman akan hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa berdoa kepada mereka (Nabi Isa, Maryam, Uzair, dan para malaikat) adalah sebuah kesyirikan yang meniadakan tauhid, dan meniadakan syahadat Laa Ilaaha Illallah. Karena sesungguhnya yang namanya tauhid adalah tidak didoai kecuali hanya Allah semata. Dan kalimat ikhlas (yaitu Laa Ilaaha Illallah) meniadakan kesyirikan ini. Karena berdoa kepada selain Allah adalah penyembahan dan beribadah untuk selain Allah. Dan doa adalah inti dari ibadah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka.” (QS. Al-Isra`[17]: 57)

Nabi Isa, Maryam, Uzair, Malaikat yang didoai, mereka sendiri sibuk untuk berjalan mencari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang-orang yang diibadahi saja seperti itu kepada Allah, justru orang-orang yang mensyirikkan Allah ini meminta kepada mereka.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari kita download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51320-tafsir-tauhid-dan-syahadat-laa-ilaaha-illallah/